Tuesday, September 24, 2013

IKHTIAR.


tiar, apa kabarmu?
sudahkah kau temui jati dirimu?
sudahkah kau tau kemana arah jalanmu tiar?

laksana jangkar sang nakhoda dilepas ke palung laut.
sama halnya dengan engkau tiar,
menjelajah tanpa pernah tersandar.

tanpa kau pergi, hidup sudah mengajarkan banyak hal, tiar.
dari kau lahir hingga kau besar,
tak sedikitpun Tuhan melengahkanmu, tiar.

 tiar..tiar.. kita sama tiar,
sama-sama tak bisa bersabar.
sama-sama tak bisa berhati lebar.

hidup juga sudah terlalu banyak mengajarkanku tiar,
arti sebuah kesusahan, bahkan pengabaian.
tapi tak menyurutkan hidupku tiar,

aku tak akan bunuh diri,
aku tak akan terjun atau menyayat nadi.
karena hidup lebih berarti bagi diriku sendiri,

seperti sekarang, bercerita dengan kau, tiar.

aku tak akan seperti putri malu,
yang menguncup cuma disentuh,
aku akan menjadi pohon jati,
yang kokoh tegak berdiri.
janjiku, bagi diriku.
bukan orang lain, tiar.

rasanya jengah, tiar.
jika harus mencari lagi tempat berlari.
mengadopsi diri.
tapi belum tentu juga kita akan ditemui.

kau juga akan begitu tiar,
akan pulang ketika kau tak lagi liar.
menemui tanahmu.
menemui tempat terakhirmu.

TUHAN.

disana tugas kita akan usai tiar,
tanpa perlu kau jadi bebal.
mengusik soal cinta abal-abalmu.
atau kangen tak layakmu.

tenangkan hatimu tiar,
karena waktu itu tetap akan terhampiri.

0 comments:

Post a Comment