Friday, May 9, 2014

Kumpulan Puisi Surealisme


Kelakuan

pada dasarnya kita sama
sama sama berkelamin betina

kau merangkak
aku berjalan tegak

tak soal seberapa besar kepang sanggulmu
yang penting jangkar otak dalam tengkorak itu

kau tergelak
kata-kataku yang jika didengar manusia jelas menyesak dada mereka

ah tak jadi soal
dulu juga mereka sama
bahkan sekarang juga
katamu sembari menjejal tulang belulang berbelatung kemulut kasarmu

jacket beludru tersampir dibahu
topi hangat terjejal dikepalamu
kontras sekali dengan rupaku
bulu tebal membebat ragaku
memasukkan roti tawar yang tadi kubeli dikedai itu

- oo -

Celoteh

bibir cangkirku kini sumbing
semalam suntuk kugigiti terus
karena kerap sekali mencelotehi kau

dia sepertinya lebih ingat kenangan ketika kau mencampakkan dia daripada aku
tak lagi manis kurasa setiap kali kusesapi muncungnya

dia meraung
memberontak
hingga sesapanku tak tertelan malah terbuang

aku lempar dia
namun dia cuma menangis
meratapi kepergianmu

- oo -

Mulutku Mulutnya

mulutku dan mulutnya saling melumat dalam senggama
berceloteh kasar hingga tertawa
hingga terbusai liur dibuatnya

terserah
mau yang dimakannya itu makanan halal atau haram
yang jelas kita melumat dengan garang
menggigit tanpa belas kasihan
yang pasti mulutku dan mulutnya saling menggeram

banyak yang mencibir
hingga lidahnya terjulir bagai anjing kepanasan
yang tak dapat makan dari tuan

tak soal,
kami tetap garang dalam erangan

- oo -

0 comments:

Post a Comment